Senin, 04 April 2011

RENUNGAN QOLBU

MENGENAL BISIKAN HATI
Kuswanto *



A.PENDAHULUAN
Diantara keistimewaan ruh anak cucu Adam hanya akan tampak dan sampai dalam realitas hidup melalui perantara orientasi hati yang sungguh-sungguh dan manhaj yang lurus, yang dengan semua itu anggota tubuh akan melangkah melakukan aktifitasnya. Hikmah Allah telah menetapkan akan tampaknya kebaikan dan hakikat kehormatan manusia ketika hati dan anggota tubuhnya konsisten. Demikian pula sebaliknya , marabahaya dan berbagai keburukan serta kehinaan menusia akan tampak tatkala hati dan anggota tubuhnya tidak istiqomah.Allah berfirman yang artinya “ Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ( ayat-ayat ) Kami itu. Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya “ ( Q.S al A’rof ayat 96 ).
Manusia disebut manusia bukan karena tubuhnya, melainkan hatinya. Yang dimaksud hati adalah bukanlah segumpal darah didalam tubuh manusia, melainkan sesuatu keistimewaan luhur yang dimiliki manusia, bersifat rohani dan merupakan rahasia ketuhanan ( hal abstrak ) yang menjadi pengatur tubuh dan menjadi sasaran perintah Tuhan. Ia menjadi penyebab pahala dan siksa, menjadi dasar dari lahirnya kebaikan dan keburukan, juga penghitungan amal , hukuman, pahala dan balasan.
Sebagai sesuatu yang istimewa, hati harus diketahui posisi dan kedudukannya serta hal-hal yang mempengaruhi dalam bekerja dan mengganggunya. Sangatlah banyak dan tiada habisnya membicarakan masalah hati manusia, maka untuk membatasi agar pembicaraan ini tidak mengelantur kemana-mana, akan kita coba diskusikan mengenai bisikan-bisikan yang mempengaruhi aktiftas hati manusia.
B.BISIKAN – BISIKAN HATI
Qolbu ( hati ) manusia menerima empat bisikan, yaitu :
1.Bisikan setan.
“ Demikianlah Kami ( Allah ) jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh. Yaitu syaitan-syaitan ( dari jensi ) manusia dan ( dari jenis ) jin, sebagain mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah – indah untuk menipu ( manusia ). Jikalau Tuhanmu menghendaki , niscaya mereka mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan” ( Q.S al An’am ayat 112 ).
“ Syaitan menjanjikan ( menakut-nakuti ) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan ( kikir ), sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui” ( Q.S al Baqoroh ayat 268 )

2.Bisikan nafsu
“ Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan ) karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S Yusuf ayat 2 ).
*Disampaikan delam Pesantren Romadlon Remaja Masjid, Masjid Agung Baitul Makmur Kabupaten Jepara , Jum’at 10 Romadlon 1431 H

3.Bisikan Malaikat
Rosululloh pernah bersabda yang artinya “ Didalam lubuk hati terdapat dua bisikan : pertama bisikan dari malaikat yang menjanjikan kebaikan dan memantapkan perkara yang haq. Barang siapa menjumpainya , maka ketahuilah bahwa hal itu datang dari Allah SWT, dan memujilah kepada Allah. Kedua,bisikan dari setan ( musuh ) yang menjanjikan keburukan dan kejahatan dan mendustakan perkara yang haq serta menghalangi kebaikan. Barang siapa menjumpainya maka mintalah perlindungan, naungan , dan pertolongan Allah dari tipu daya setan yang terkutuk” ( H.R Tirmidzi ).
4.Bisikan Tuhan / Ilham
“ Dan orang-orang yang berjihad untuk ( mencari keridloan ) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang –orang yang berbuat baik” ( Q.S al Ankabut ayat 69 )
“ Dan orang-orang yang mau menerima petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka an memberikan balasan ketakwaannya” (Q.S Muhammad ayat 17 ).
C. MENGENAL TANDA-TANDA BISIKAN HATI
Para imam shufiyan al muhaqiqun, menamakan bisikan setan dengan nama Waswas, bisikan jiwa dengan nama Hajis, bisikan malaikat dengan nama Khathir, dan bisikan Allah dengan nama Warid dan Ilham.
Sulthonul auliya asy Syaikh ‘Abdul Qodir al Jiilany ra, ketika ditanya tentang Warid Ilahi dan bisikan setan, beliau menjawab : Warid Ilahi tidak datang dengan diminta dan diupayakan serta tidak akan hilang dengan sebab apapun, dan tidak datang dalam satu bentuk dan waktu tertentu . Sedang bisikan setan secara umum berbeda dengan warid ilahi.
Sayyiduna Syaikh Ahmad Zaruq ra dalam kitabnya “ Qowaidut Tashawwuf “ beliau mengatakan : Sesungguhnya tanda-tanda bisikan setan adalah tergesa-gesa, hati terasa sempit dan akan hilang dengan zikir. Tanda-tanda bisikan nafsu adalah berulang-ulang / terus menerus dalam satu bentuk. Tanda-tanda bisikan malaikat adalah akan menjadi stabil dengan zikir dan disetai kesejukan dalam hati. Dan tanda-tanda bisikan Allah / Warid Illahi akan menguatkan dan meneguhkan keyakinan dalam meng-Esakan Allah”.

Perhatian :
Sayyidunal Imam Asy Syaikhul akbar Muhyiddin Ibnu ‘Aroby ra berkata : Ketahuilah, bahwa mendahulukan mukasyafah diatas nash syari’ah adalah tidak bisa dibenarkan menurut kami. Dan barang siapa berpegangan pada hal itu, maka ia telah keliru dan keluar dari aturan syari’ah para pembesar Wali-Wali Allah , serta menyusul bersama orang-orang yang merugi amal ibadahnya.

*) Penulis adalah Pembantu Dekan 1 Fakultas Dakwah INISNU Jepara
Sumber :
a.al Mutakhobat juz 5,
b.Mamlakatul qolbi wal a’sho’
c.Bulletin al Fitroh edisi 19,

Kamis, 19 Agustus 2010

Profil

Sasaran program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) INISNU Jepara, adalah sebagai berikut:
1. Diwujudkannya lembaga pendidikan dan pelatihan Komunikasi dan Penyiaran Islam guna menghasilkan Sarjana Strata 1 (S.1) yang dipersiapkan sebagai da’i yang profesional di bidang komunikasi dan penyiaran Islam.
2. Dihasilkannya Sarjana S1 yang professional dalam bidang komunikasi dan penyiaran islam sesuai perkembangan zaman.
3. Dihasilkannya produk penelitian di bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Terwujudnya lembaga pengkajian dan pengembangan ilmu komunikasi dan penyiaran islam yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat
5. Diakuinya hasil penelitian Prodi di bidang komunikasi dan penyiaran dalam bentuk publikasi di jurnal-jurnal ilmiah.
6. Dihasilkannya sarjana yang memiliki nilai-nilai etika islam dan mampu menerepkannya dalam komunikasi dan penyiaran.
7. Terciptanya Mou dan kontrak kerjasama dengan berbagai lembaga dan instansi yang bergerak dalam bidang komunikasi dan penyiaran.